Arsip Jalur Rempah akan Dinominasikan sebagai Memori Dunia

Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) kembali bekerja sama menggelar webinar seri arsip jalur rempah, pameran arsip serta peluncuran film Memori Rempah Nusantara. Kegiatan yang dilaksanakan secara tatap muka dan virtual ini bertujuan untuk meningkatkan peran arsip sebagai warisan dokumenter dan sumber pengetahuan, sehingga turut menjadi bagian dalam penominasian jalur rempah sebagai warisan dunia dan arsip jalur rempah sebagai memori dunia.

Menurut Pelaksana Tugas Kepala ANRI, M. Taufik berbicara jalur rempah Nusantara di masa lalu, maka tidak dapat lepas dari data dan informasi yang terekam dalam arsip. Fakta dan data autentik dapat dipelajari melalui arsip, seperti halnya bagaimana komoditasi rempah di Nusantra terus menyebar ke seluruh penjuru dunia. “Banyak aspek sosial, budaya, ekonomi dan lainnya yang berkaitan dengan rempah. Arsip jalur rempah yang ada di ANRI diolah menjadi informasi, sehingga dapat diperoleh pengetahuan bagi masyarakat. Indonesia melalui Kemendikbud pun tengah berjuang menominasikan jalur rempah sebagai warisan dunia, maka arsip jalur rempah pun akan secara bersamaan diajukan menjadi memori dunia (memory of the world). Selain itu, hal yang tidak kalah penting yakni jalur rempah di masa lampau menjadi cikal bakal globalisasi, karena menunjukkan bagaimana rempah Nusantara dapat menyebar ke seluruh penjuru dunia.

Pada kesempatan ini, hadir pula pembicara kunci Ketua Komite Program Jalur Rempah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Ananto Kusuma. Beliau menyampaikan bahwa rempah adalah komoditas pertama yang diperdagangkan secara global dan menjadikan Nusantara sebagai poros maritim dunia. Jalur rempah menjadi penjahit Nusantara dan menjadikan Nusantara sebagai poros maritim dunia. Perdagangan di masa itu tak jarang menjual komoditas rempah yang berasal dari Nusantara. Kala itu, ketika negara lain masih gelap, nenek moyang Nusantara telah melayarkan rempah ke seluruh Nusantara. Inilah menjadi wujud budaya bahari telah sejak dulu tumbuh besar di Nusantara.

Pada sesi diskusi yang dipandu Arsiparis Masya selaku Koordinator Kelompok Pemanfaatan Arsip, Eli Ruliawati, turut menghadirkan tiga orang narasumber yaitu Sekretaris Utama ANRI, Imam Gunarto; Sejarawan Universitas Diponegoro Prof. Singgih Tri Sulistiyono dan Cultural Historian and Senior Researcher of KITLV Prof. Marike Bloembergen.

Selain pelaksanaan webinar, pada acara ini turut diresmikan Pameran Arsip kerja sama ANRI dan Kemendikbud bertajuk “Memori Rempah Nusantara” yang menggambarkan berbagai aspek, seperti komoditas, jalur perdagangan dan kebijakan penguasa yang berkaitan dengan jalur rempah. Pameran ini dilaksanakan secara tatap muka dan virtual dengan menggabungkan aspek sejarah, seni dan teknologi. Adapun pameran virtual dapat dikunjungi di tautan iheritage.id/arsip_rempah

Pada kesempatan ini pun turut diluncurkan film berjudul Perjalanan Rempah Nusantara. Film ini dibuat kerja sama ANRI dengan Kemendikbud yang menggunakan arsip sebagai sumber primer yang mengisahkan bahwa Nusantara dikenal sebagai penghasil rempah yang komoditasnya menyebar ke seluruh dunia, sehingga dapat kekuatan yang menyatukan antar suku bangsa di Nusantara, dan menjadi pengetahuan sejarah maritim Indonesia. Film dokumenter tersebut dapat disaksikan melalui saluran akun youtube Arsip Nasional RI atau dengan mengunjungi tautan https://www.youtube.com/watch?v=ShcUpbVYxIY